Ilmu pengetahuan didasarkan pada bukti dan fakta yang dapat diuji. Yang dimaksud bukti adalah pengamatan factual yang dapat dilihat, ditimbang, dihitung dan diperiksa ketelitiannya oleh para pengamat lainnya. Observasi ilmiah tidaklah sama dengan sekedar melihat sesuatu. Kita semua selalu melihat sesuatu sepanjang hidup kita selama kita masih diberi mata untuk melihat, tetapi itu tidak menjadikan kita sebagai pengamat ilmiah. Sama halnya kita setiap hari menangkap lalat, itu tidak menjadikan kita sebagai seorang ahli serangga. Dimanakah perbedaan antara observasi ilmiah dan melihat sesuatu??
Pertama, observasi ilmiah harus cermat. Para pengamat ilmiah berusaha meyakinkan bahw apa yang digambarkan adalah sebagai mana adanya dan tidak tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan. Seorang pengarang cerita roman boleh saja berfantasi, demikian pula seorang politikus tidak dilarang melebih-lebihkan sesuatu, akan tetapi seorang ilmuwan haruslah berusaha agar benar-benar cermat.
Kedua adalah observasi ilmiah harus tepat. Bila kecarmatan mengacu pada kebenaran suatu pernyataan, maka ketepatan mengacu pada derajat atau pengukuran.
Kedua adalah observasi ilmiah harus tepat. Bila kecarmatan mengacu pada kebenaran suatu pernyataan, maka ketepatan mengacu pada derajat atau pengukuran.
Ketiga, observasi ilmiah harus sistematis. Kesimpulan yang berdasarkan pada penginngatan secara sepintas tidaklah dapat diandalkan.
Keempat, observasi ilmiah harus objektif. Disini observasi tidak terpengaruhi oleh kepercayaan, preferensi, harapan serta nilai-nilai dari pengamat itu sendiri.
Kelima, observasi dilakukan oleh pengamat yang terlatih. Jutaan orang dapat melihat matahari dan bulan melintasi langit. Tetapi para pengamat yang pandai mengetahui bahwa tidaklah demikian kejadian sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar